Sabtu, 24 November 2012


LAPORAN STUDI LAPANGAN (KKL)
TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH
ALGAE

Dosen Pengampu :
Sulisetyono, M.Si
Ainun Nikmati Laily, M.Si

Oleh :
Nama   : Anggik Tri Mardi N
NIM    : 11620076



JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2012




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia mempunyai perairan laut yang lebih luas dari pada daratan , oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai Negara maritim. Perairan laut Indonesia kaya akan berbagai biota laut baik flora maupun fauna. Demikian luas serta keragaman jasad-jasad hidup di dalam yang kesemuanya membentuk dinamika kehidupan di laut yang saling berkesinambungan. Sehingga perlu mengetahui bagaimana dinamika kehidupan dalam laut , seperti kehidupan pada alga.
Alga (jamak algae) dalam bahasa Indonesia disebut ganggang, mempunyai batasan yang bervariasi. Alga adalah organisme berklorofil, tubuhnya merupakan talus (uniseluler atau multiseluler), alat reproduksi umumnya berupa sel tunggal, meskipun ada juga alga yang alat reproduksi tersusun dari banyak sel (Soelisetijono,2009).
Alga merupakan tumbuhan thallus yang hidup di air , baik air tawar maupun air laut , setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembap atau basah. Yang hidup di air ada yang bergerak bebas , ada yang melekat pada sesuatu. Yang hidup bebas di air ada yang bergerak aktif dan ada yang tidak (Tjitrosoepomo,2009).
Alga dipelajari secara khusus dalam cabang ilmu biologi yang disebut Fikologi. Diperlukan pengamatan ini guna memahami secara benar bagaimana suatu alga hidup berkaitan dengan struktur dan fungsi tubuhnya. Seperti pada pengamatan lapangan (Kuliah Kerja Lapangan) tentang keragaman alga dilakukan di Pantai Kondak Merak , Malang Selatan dikarenakan vegetasi dari beberapa spesies alga masih dapat dikatakan baik.

1.2  Tujuan
Tujuan dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kali ini adalah untuk memahami struktur, ciri-ciri dan cara hidup alga yang hidup di perairan sekitar pantai Kondang Merak.

1.3  Manfaat
Manfaat dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kali ini adalah :
a.       Bagi dosen, adanya kesempatan untuk melakukan pembimbingan dan pengajaran tentang penelitian pengenalan jenis-jenis alga kepada mahasiswa secara nyata di lapangan.
b.      Bagi mahasiswa, adanya pengetahuan dan pemahaman tentang habitat alga , beberapa keanekaragaman dari alga , pengidentifikasian serta pembuatan herbarium dari beberapa spesies alga yang ditemukan.




















BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat
Penelitian tentang alga dilaksanakan pada hari kamis-jumat tanggal 15-16 Nopember 2012 di Pantai Kondang Merak. Penelitian ini dilaksanakan oleh mahasiswa Jurusan Biologi Semester III Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
            Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Kantung Plastik (tempat menyimpan alga)                       1 buah
2.      Alat tulis                                                                           seperlunya
3.      Alat Dokumentasi                                                             1 buah
4.      Ice Box                                                                             4 buah
5.      Toples                                                                                45 buah
6.      Aquarium kecil                                                                  2 buah
7.      Beaker Glass                                                                     3 buah
8.      Gelas Ukur                                                                        1 buah
9.      Nampan                                                                             8 buah
10.  Isolasi/plaster                                                                    3 buah
11.  Spatula                                                                              1 buah
12.  Buku identifikasi                                                              2 buah
2.2.2 Bahan
            Bahan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Es batu                                                                              secukupnya
2.      Kertas Label                                                                      secukupnya
3.      Asam Asetat Glasial                                                         200 ml
4.      Formalin                                                                            400 ml
5.      Etil alkohol 90 %                                                              2000 ml
6.      Pbs (Timbal sulfat)                                                            8 gram
7.      Aquades                                                                            1400 ml
8.      Alkohol 70%                                                                     2 botol
9.      Algae                                                                                 45 Jenis
2.3 Cara kerja
1.      Diambil jenis algae yang ada di Pantai Selatan Kondang Merak secukupnya.
2.      Dimasukkan algae yang didapat ke dalam wadah/ember.
3.      Disiapkan ice box (termos es) untuk menyimpan algae yang didapat.
4.      Dicuci dan dipilih algae untuk dimasukkan ke dalam ice box.
5.      Ditutup rapat ice box dengan isolasi/ plaster
6.      Dibuka ice box setelah sampai di laboratorium dan dicuci algae sampai bersih.
7.      Diidentifikasi algae dan diberi nama spesies, serta difoto algae yang telah diberi nama.
8.      Dipisahkan algae yang divisi Rhodophyta, Clorophyta, dan Paeophyta.
9.      Disiapkan larutan untuk herbarium
10.  Dimasukkan algae ke dalam aquarium (Aquarium I : Clorophyta, Aquarium II : Phaeophyta dan Rhodophyta)
11.  Direndam algae dalam larutan selama 2 hari (48 jam)
12.  Ditutup aquarium dengan kertas aluminium.
13.  Ditunggu selama 2 hari (48 jam) kemudian dibuka dan dikeluarkan algae.
14.  Disiapkan toples yang telah diisi alkohol 70% kemudian dimasukkan algae ke toples dan ditutup toples dengan rapat.
15.  Diberi label setiap toples sesuai dengan ciri-ciri spesiesnya




BAB III
Hasil Dan Pembahasan
3.1 Rhodymenia palmate
3.1.3 Gambar
Gambar pengamatan
Gambar literatur



 


Keterangan :
1.      Thalus berbentuk pipih sedikit lebar dan bercabang
2.      Thalus berwarna merah
3.      Memiliki holdfast dan percabangan dikotom
4.      Ditemukan di daerah intertidal pantai

3.1.2 Klasifikasi
Klasifikasi Rhodymenia palmate adalah (Estiati, 1995):
Kingdom          Plantae
     Divisio            Rhodophyta
          Classis             Rhodophyceae
                Ordo               Rhodymenales
                     Family              Rhodymenaceae
                          Genus              Rhodymenia
                                Spesies           Rhodymenia palmate

3.1.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi yang sudah dilakukan , dapat diketahui bahwa Rhodymenia palmate merupakan salah satu spesies dari jenis alga merah (Rhodophyta) kelas Rhodophyceae yang merupakan ganggang merah yang berwarna merah sampai ungu, kadang juga lembayung atau pirang kemerahan. Dengan thalus yang pipih , halus dan licin kemudian memiliki percabangan dikotom.
Thallus membentuk lembaran atau mernbran, licin, halus, warna merah pirang. Pada pangkal batang utama tumbuh percabangan dichotomous atau trichotomous. Ujung lembaran urnumnya dichotom dengan pinggiran rata atau sedikit bergerigi. Tumbuh di rataan terumbu, umumnya pada substrat batu di bagian sisi luar rataan terumbu yang biasa terkena ombak langsung. Kebanyakan terdapat di pantai Samudera Indonesia seperti di pantai Selatan Jawa dan Bali Selatan (Pandey, 1995).
Ordo Rhodymeniales ini adalah kelompok besar memiliki multiaxial bentuk padat atau berongga thalli, termasuk beberapa mawar yang indah berwarna dalam pisau. Sel auxiliary khas terletak di 2 filamen bersel timbul dari sel pendukung yang sama seperti tiga atau empat mobil-pogonial bersel cabang. Meskipun karakteristik reproduksi pemersatu ini, berdasarkan analisis filogenetik menunjukkan bahwa tidak mungkin Rhodymenalis mono-kelompok phyletic. Perwakilan dari keluarga saat ini diakui, Champiaceae dan Rhodymeni-aceae, tidak membentuk clades lain (Dawes, 1981).
Thalus Rhodymenia adalah pisau yang mungkin seluruh atau dibagi dichotomously atau tidak teratur, dan melekat pada substrat dengan pegangan erat yang dapat berbentuk cakram atau stolonlike (Dawson, 1996).
Kromatofora alga ini berbentuk lembaran pipih, mengandung klorofil a dan karotenoid, tetapi warna itu tertutup oleh zat warna merah yang mengadakan fluoresensi, yaitu fikoeritin, pada jenis tertentu terdapat fikosianin. Mengandung klorofil a dan d, karotenoid dan fikobilin (fikoeritin dan fikosianin). Sebagai hasil asimilasi terdapat sejenis karbohidrat yang disebut tepung floride, yang juga merupakan hasil polimerisasi glukosa, berbentuk bulat, tidak larut dalam air, seringkali berlapis-lapis, jika dibubuhi yodium berwarna kemerah-merahan. Perkembangbiakan dapat secara aseksual, yaitu dengan pembentukan spora, dapat pula secara seksual (oogami). Baik spora maupun gametnya tidak mempunyai bulu cambuk, jadi tidak dapat bergerak aktif (Tjitrosoepomo, 2009:89).

3.2 Laurencia complanata
3.2.1 Gambar
Gambar pengamatan
Gambar literatur






Keterangan :
1.      Thalus berbentuk silindris dan terlihat membentuk rumpun
2.      Thalus berwarna merah
3.      Memiliki percabangan dikotom dengan percabangan utama lebih memusat ke bagian pangkal talus
4.      Terdapat holdfast di bagian bawah talus, yang fungsinya sebagai akar untuk melekat pada karang di laut

3.2.2 Klasifikasi
      Klasifikasi Laurencia complanata adalah ( Gupta, 1981) :
Kingdom          Plantae
     Divisio            Rhodophyta
          Classis             Florideophyceae
                Ordo               Ceramiales
                     Family              Rhodomelaceae
                          Genus              Laurencia
                                Spesies           Laurencia complanata

3.2.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi dapat diketahui bahwa Laurencia complanata memiliki ciri-ciri thalus berbentuk silindris dengan percabangan ganda dua (dikotom) dan berwarna merah. Spesies alga ini merupakan salah satu divisi Rhodophyta ordo Ceramiales yang merupakan ordo terbesar yang tampaknya monophyetic, menurut sebuah analisis urutan rbcL semua anggota uniaksial kelompok ini juga ditandai oleh reproduksi autapomorphy-pembantu pembentukan sel-sel setelah pembuahan, daripada sebelumnya-seperti yang terjadi di Florideophyceae lain. Sel auxiliary terbentuk dari sel pendukung ( a periaxial sel) dari carpogonial bersel empat cabang. Jenis alat reproduksi betina disebut procarp.
Laurencia umumnya tumbuh melekat pada batu-batuan di daerah rataan pasir (sand flat), terumbu karang (coral reef). Daerah rataan pasir mempunyai dasar berpasir kadang kadang terdapat karang batu hidup dan mati. Spesies Laurencia yang terdapat di gugus Pulau Pari antara lain Laurencia indifica, L. intrifica, L.obtusa, L.papillata (Atmadja, 1988).
Sebagian besar spesies Laurencia sp di Philipina digunakan sebagai makanan, dan beberapa diantaranya digunakan sebagai sumber agar dan keragenan, sumber asam amino dan produk kimia, obat-obatan, antifungae dan antibakteri (Trono, 1988).
Merupakan alah satu jenis alga laut yang dapat menghasilkan senyawa antimikroba. Alga laut ini termasuk kelas Rhodophyceae yang ditemukan juga di perairan Indonesia. Laurencia banyak ditemukan di pantai selatan Yogyakarta, di sekitar teluk pananjung Jawa barat, dan banyak perairan di perairan Kepulauan Riau, Kepulauan Lingga dan Bangka. Laurencia termasuk salah satu alga yang dominan di gugus terumbu karang Pulau Pari (Mintarti, 1993).


3.3 Griffithsia pacifica
3.3.1 Gambar
Gambar pengamatan
Gambar literatur






Keterangan :
1.      Thalus berbentuk pipih sedikit keras
2.      Thalus berwarna merah
3.      Memiliki percabagan dikotom dengan percabangan utama lebih memusat ke bagian pangkal talus
4.      Pada bagian thalus terdapat sekat antara satu dengan yang lainnya

3.3.2 Klasifikasi
      Klasifikasi Griffithsia pasifica adalah sebagai berikut :
Kingdom          Plantae
     Divisio            Rhodophyta
          Classis             Florideophyceae
                Ordo               Ceramiales
                     Family              Ceramiaceae
                          Genus              Griffithsia
                                Spesies           Griffithsia pasifica

3.3.3 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan dan identifikasi yang sudah dilakukan dapat diketahui bahwa Griffthsia pacifica memiliki ciri-ciri dengan thalus yang pipih dengan tekstur yang sedikit keras. Spesies alga ini termasuk kedalam Rhodophyta atau alga merah dengan terlihat percabangan dikotom dan tampak seperti percabangan pada ranting kayu. Thalus berwarna merah pirang. Termasuk kedalam ordo Ceramiales yang merupakan ordo terbesar yang tampaknya monophyetic, menurut sebuah analisis urutan rbcL semua anggota uniaksial kelompok ini juga ditandai oleh reproduksi autapomorphy-pembantu pembentukan sel-sel setelah pembuahan, daripada sebelumnya-seperti yang terjadi di Florideophyceae lain. Sel auxiliary terbentuk dari sel pendukung ( a periaxial sel) dari carpogonial bersel empat cabang. Jenis alat reproduksi betina disebut procarp.
Dalam alga merah , Griffthsia pasifica memiliki bagian pucuk tanaman yang positif phototropic dan rhizoids yang negative phototropic. Telah dipelajari respon phototropic dari rhizoid yang memanjang oleh pertubuhan tip. Untuk 45 menit setelah awal pencahayaan unilateral rhizoid yang tumbuh lurus, maka kelengkungan phototropic dimulai dan berlanjut dengan cepat sampai rhizoid ini berkembang jauh dari cahaya. Lengkung adalah 70-80 % selesai setelah 3 jam. Jika stimulus sepihak diberikan untuk waktu yang singkat (15 menit), kelengkungan lagi dimulai pada 45 min. Namun dalam suatu min 30-45 tambahan rhizoid berhenti tumbuh menjauhi cahaya dan mengembara kembali kea rah semula pertumbuhan. Fototropisme yang ditimbulkan oleh cahaya panjang gelombang dari 350nm sampai 500 nm, dalam terang dari panjang gelombang di atas 550 nm, sedikit ada respon terjadi.










BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dapat di ambil kesimpulan bahwa, di pantai Kondang Merak ditemukan banyak spesies Makroalga, diantaranya:
1.      Rhodymenia palmate  merupakan alga merah (Rhodophyta) dengan thalus yang berwarna merah, thalus pipih dan tipis memanjang dan tidak lebar namun bercabang. Memiliki holdfast sebagai alat pelekat pada substrat dan memiliki percabangan ganda (dikotom).
2.      Laurencia complanata merupakan alga merah (Rhodophyta) yang memiliki ciri-ciri antara lain thalus berbentuk silindris pendek yamg membentuk rumpun dan tidak kaku. Thalus berwarna merah dengan memilki holdfast dan percabangan yang dikotom.
3.      Griffthsia pasifica merupakan alga merah (Rhodophyta) yang memiliki ciri-ciri antara lain memiliki thalus yang pipih sedikit kaku dan kasar dengan percabangan seperti ranting kayu. Thalus berwarna merah pirang dengan adanya holdfast dan percabangan dikotom
4.2  Saran
Untuk memenuhi tujuan dari pengamatan perlu adanya langkah-langkah yang baik dalam pengambilan sampel spesies dan pengetahuan yang lebih luas tentanh habitat dan karakteristik dari berbagai spesies alga untuk mempermudah dalam pengidentifikasian dan pembuatan herbarium.










DAFTAR PUSTAKA

Atmadja, W.S. 1988. Beberapa aspek vegetasi dan habitat tumbuhan laut bentik di Pulau-Pulau Seribu. Jakarta : LIPI
Dawes, C.J. 1981. Marine Botany. Canada : Published dimultancanly
Dawson, E.Y. 1966. Marine Botany and Introduction. London : Hollt Rinehart and Winston Inc NY Chicago
Estiati, B hidayat. 1995. Taksonomi Tumbuhan (Cryptogamae). Bandung: ITB
Gupta, JS. 1981. Textbook of Algae. New Delhi : Mc.Graw Hill Company
Mintarti, N. 1993. Ekstraksi Senyawa Antibakteri Alga laut Jenis Laurencia sp. yang berasal dari perairan Kepulauan Seribu. Bogor : IPB Press
Pandey, S.M. 1995. A Textbook of Algae. Jakarta : Vikas Publishing
Sulisetijono. 2009. Bahan Serahan Alga. Malang : UIN Malang
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta :  UGM Press
 Trono. 1983. Philipine Seaweeds. Philipina : National Book Store Inc Pub Metro Manila