LAPORAN
STUDI LAPANGAN (KKL)
TAKSONOMI
TUMBUHAN RENDAH
ALGAE
Dosen
Pengampu :
Sulisetyono,
M.Si
Ainun
Nikmati Laily, M.Si
Oleh
:
Nama : Anggik Tri Mardi N
NIM : 11620076
JURUSAN
BIOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
mempunyai perairan laut yang lebih luas dari pada daratan , oleh karena itu
Indonesia dikenal sebagai Negara maritim. Perairan laut Indonesia kaya akan
berbagai biota laut baik flora maupun fauna. Demikian luas serta keragaman
jasad-jasad hidup di dalam yang kesemuanya membentuk dinamika kehidupan di laut
yang saling berkesinambungan. Sehingga perlu mengetahui bagaimana dinamika
kehidupan dalam laut , seperti kehidupan pada alga.
Alga (jamak algae)
dalam bahasa Indonesia disebut ganggang, mempunyai batasan yang bervariasi. Alga
adalah organisme berklorofil, tubuhnya merupakan talus (uniseluler atau
multiseluler), alat reproduksi umumnya berupa sel tunggal, meskipun ada juga
alga yang alat reproduksi tersusun dari banyak sel (Soelisetijono,2009).
Alga merupakan
tumbuhan thallus yang hidup di air , baik air tawar maupun air laut ,
setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembap atau basah. Yang hidup di
air ada yang bergerak bebas , ada yang melekat pada sesuatu. Yang hidup bebas
di air ada yang bergerak aktif dan ada yang tidak (Tjitrosoepomo,2009).
Alga dipelajari
secara khusus dalam cabang ilmu biologi yang disebut Fikologi. Diperlukan
pengamatan ini guna memahami secara benar bagaimana suatu alga hidup berkaitan
dengan struktur dan fungsi tubuhnya. Seperti pada pengamatan lapangan (Kuliah
Kerja Lapangan) tentang keragaman alga dilakukan di Pantai Kondak Merak ,
Malang Selatan dikarenakan vegetasi dari beberapa spesies alga masih dapat
dikatakan baik.
1.2 Tujuan
Tujuan dari
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kali ini adalah untuk memahami struktur, ciri-ciri
dan cara hidup alga yang hidup di perairan sekitar pantai Kondang Merak.
1.3 Manfaat
Manfaat
dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kali ini adalah :
a. Bagi
dosen, adanya kesempatan untuk melakukan pembimbingan dan pengajaran tentang
penelitian pengenalan jenis-jenis alga kepada mahasiswa secara nyata di
lapangan.
b. Bagi
mahasiswa, adanya pengetahuan dan pemahaman tentang habitat alga , beberapa
keanekaragaman dari alga , pengidentifikasian serta pembuatan herbarium dari
beberapa spesies alga yang ditemukan.
BAB
II
METODOLOGI
PENELITIAN
2.1
Waktu dan Tempat
Penelitian tentang alga dilaksanakan
pada hari kamis-jumat tanggal 15-16 Nopember 2012 di Pantai Kondang Merak.
Penelitian ini dilaksanakan oleh mahasiswa Jurusan Biologi Semester III
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
2.2
Alat dan Bahan
2.2.1
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
1. Kantung
Plastik (tempat menyimpan alga) 1 buah
2. Alat
tulis seperlunya
3. Alat
Dokumentasi 1
buah
4. Ice
Box 4
buah
5. Toples
45
buah
6. Aquarium
kecil 2 buah
7. Beaker
Glass 3 buah
8. Gelas
Ukur 1 buah
9. Nampan
8
buah
10. Isolasi/plaster
3
buah
11. Spatula
1
buah
12. Buku
identifikasi 2 buah
2.2.2
Bahan
Bahan dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut:
1. Es
batu secukupnya
2. Kertas
Label secukupnya
3. Asam
Asetat Glasial 200
ml
4. Formalin 400
ml
5. Etil
alkohol 90 % 2000
ml
6. Pbs
(Timbal sulfat) 8
gram
7. Aquades 1400
ml
8. Alkohol
70% 2
botol
9. Algae
45
Jenis
2.3
Cara kerja
1. Diambil
jenis algae yang ada di Pantai Selatan Kondang Merak secukupnya.
2. Dimasukkan
algae yang didapat ke dalam wadah/ember.
3. Disiapkan
ice box (termos es) untuk menyimpan algae yang didapat.
4. Dicuci
dan dipilih algae untuk dimasukkan ke dalam ice box.
5. Ditutup
rapat ice box dengan isolasi/ plaster
6. Dibuka
ice box setelah sampai di laboratorium dan dicuci algae sampai bersih.
7. Diidentifikasi
algae dan diberi nama spesies, serta difoto algae yang telah diberi nama.
8. Dipisahkan
algae yang divisi Rhodophyta, Clorophyta, dan Paeophyta.
9. Disiapkan
larutan untuk herbarium
10. Dimasukkan
algae ke dalam aquarium (Aquarium I : Clorophyta, Aquarium II : Phaeophyta dan
Rhodophyta)
11. Direndam
algae dalam larutan selama 2 hari (48 jam)
12. Ditutup
aquarium dengan kertas aluminium.
13. Ditunggu
selama 2 hari (48 jam) kemudian dibuka dan dikeluarkan algae.
14. Disiapkan
toples yang telah diisi alkohol 70% kemudian dimasukkan algae ke toples dan
ditutup toples dengan rapat.
15. Diberi
label setiap toples sesuai dengan ciri-ciri spesiesnya
BAB
III
Hasil
Dan Pembahasan
3.1 Rhodymenia
palmate
3.1.3 Gambar
Gambar
pengamatan
|
Gambar
literatur
|
|
|
Keterangan :
1. Thalus
berbentuk pipih sedikit lebar dan bercabang
2. Thalus
berwarna merah
3. Memiliki
holdfast dan percabangan dikotom
4.
Ditemukan di daerah intertidal pantai
3.1.2 Klasifikasi
Klasifikasi Rhodymenia palmate adalah (Estiati,
1995):
Kingdom Plantae
Divisio Rhodophyta
Classis Rhodophyceae
Ordo Rhodymenales
Family Rhodymenaceae
Genus Rhodymenia
Spesies
Rhodymenia
palmate
3.1.3 Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengamatan dan identifikasi yang sudah dilakukan , dapat diketahui bahwa Rhodymenia palmate merupakan salah satu
spesies dari jenis alga merah (Rhodophyta) kelas Rhodophyceae yang merupakan
ganggang merah yang berwarna merah sampai ungu, kadang juga lembayung atau
pirang kemerahan. Dengan thalus yang pipih , halus dan licin kemudian memiliki
percabangan dikotom.
Thallus membentuk lembaran atau mernbran, licin, halus, warna
merah pirang. Pada pangkal batang utama tumbuh percabangan dichotomous atau
trichotomous. Ujung lembaran urnumnya dichotom dengan pinggiran rata atau
sedikit bergerigi. Tumbuh di rataan terumbu, umumnya pada substrat batu di
bagian sisi luar rataan terumbu yang biasa terkena ombak langsung. Kebanyakan
terdapat di pantai Samudera Indonesia seperti di pantai Selatan Jawa dan Bali
Selatan (Pandey, 1995).
Ordo Rhodymeniales ini adalah kelompok besar
memiliki multiaxial bentuk padat atau berongga thalli, termasuk beberapa mawar
yang indah berwarna dalam pisau. Sel auxiliary khas terletak di 2 filamen
bersel timbul dari sel pendukung yang sama seperti tiga atau empat
mobil-pogonial bersel cabang. Meskipun karakteristik reproduksi pemersatu ini,
berdasarkan analisis filogenetik menunjukkan bahwa tidak mungkin Rhodymenalis mono-kelompok
phyletic. Perwakilan dari keluarga saat ini diakui, Champiaceae dan
Rhodymeni-aceae, tidak membentuk clades lain (Dawes, 1981).
Thalus Rhodymenia adalah pisau yang mungkin seluruh
atau dibagi dichotomously atau tidak teratur, dan melekat pada substrat dengan
pegangan erat yang dapat berbentuk cakram atau stolonlike (Dawson, 1996).
Kromatofora alga ini berbentuk lembaran pipih,
mengandung klorofil a dan karotenoid, tetapi warna itu tertutup oleh zat warna
merah yang mengadakan fluoresensi, yaitu fikoeritin, pada jenis tertentu
terdapat fikosianin. Mengandung klorofil a dan d, karotenoid dan fikobilin
(fikoeritin dan fikosianin). Sebagai hasil asimilasi terdapat sejenis
karbohidrat yang disebut tepung floride, yang juga merupakan hasil polimerisasi
glukosa, berbentuk bulat, tidak larut dalam air, seringkali berlapis-lapis,
jika dibubuhi yodium berwarna kemerah-merahan. Perkembangbiakan dapat secara
aseksual, yaitu dengan pembentukan spora, dapat pula secara seksual (oogami).
Baik spora maupun gametnya tidak mempunyai bulu cambuk, jadi tidak dapat
bergerak aktif (Tjitrosoepomo, 2009:89).
3.2 Laurencia
complanata
3.2.1 Gambar
Gambar
pengamatan
|
Gambar
literatur
|
|
|
Keterangan :
1.
Thalus berbentuk silindris dan terlihat membentuk rumpun
2.
Thalus berwarna merah
3.
Memiliki percabangan dikotom dengan percabangan
utama lebih memusat ke bagian pangkal talus
4.
Terdapat holdfast di bagian bawah talus,
yang fungsinya sebagai akar untuk melekat pada karang di laut
3.2.2 Klasifikasi
Klasifikasi Laurencia
complanata adalah ( Gupta, 1981) :
Kingdom Plantae
Divisio Rhodophyta
Classis Florideophyceae
Ordo Ceramiales
Family Rhodomelaceae
Genus Laurencia
Spesies
Laurencia
complanata
3.2.3 Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengamatan dan identifikasi dapat diketahui bahwa Laurencia complanata memiliki ciri-ciri thalus berbentuk silindris
dengan percabangan ganda dua (dikotom) dan berwarna merah. Spesies alga ini
merupakan salah satu divisi Rhodophyta ordo Ceramiales yang merupakan ordo
terbesar yang tampaknya monophyetic, menurut sebuah analisis urutan rbcL semua
anggota uniaksial kelompok ini juga ditandai oleh reproduksi
autapomorphy-pembantu pembentukan sel-sel setelah pembuahan, daripada
sebelumnya-seperti yang terjadi di Florideophyceae lain. Sel auxiliary
terbentuk dari sel pendukung ( a periaxial sel) dari carpogonial bersel empat
cabang. Jenis alat reproduksi betina disebut procarp.
Laurencia
umumnya tumbuh melekat pada batu-batuan di daerah rataan pasir (sand flat),
terumbu karang (coral reef). Daerah rataan pasir mempunyai dasar berpasir
kadang kadang terdapat karang batu hidup dan mati. Spesies Laurencia yang terdapat di gugus Pulau Pari antara lain Laurencia indifica, L. intrifica, L.obtusa,
L.papillata (Atmadja, 1988).
Sebagian
besar spesies Laurencia sp di
Philipina digunakan sebagai makanan, dan beberapa diantaranya digunakan sebagai
sumber agar dan keragenan, sumber asam amino dan produk kimia, obat-obatan,
antifungae dan antibakteri (Trono, 1988).
Merupakan
alah satu jenis alga laut yang dapat menghasilkan senyawa antimikroba. Alga
laut ini termasuk kelas Rhodophyceae yang ditemukan juga di perairan Indonesia.
Laurencia banyak ditemukan di pantai
selatan Yogyakarta, di sekitar teluk pananjung Jawa barat, dan banyak perairan di
perairan Kepulauan Riau, Kepulauan Lingga dan Bangka. Laurencia termasuk salah
satu alga yang dominan di gugus terumbu karang Pulau Pari (Mintarti, 1993).
3.3 Griffithsia
pacifica
3.3.1 Gambar
Gambar
pengamatan
|
Gambar
literatur
|
|
|
Keterangan :
1. Thalus
berbentuk pipih sedikit keras
2. Thalus
berwarna merah
3. Memiliki
percabagan dikotom dengan percabangan utama lebih memusat ke
bagian pangkal talus
4. Pada
bagian thalus terdapat sekat antara satu dengan yang lainnya
3.3.2 Klasifikasi
Klasifikasi
Griffithsia pasifica adalah sebagai
berikut :
Kingdom Plantae
Divisio Rhodophyta
Classis Florideophyceae
Ordo Ceramiales
Family Ceramiaceae
Genus Griffithsia
Spesies
Griffithsia
pasifica
3.3.3 Pembahasan
Berdasarkan
pengamatan dan identifikasi yang sudah dilakukan dapat diketahui bahwa Griffthsia pacifica memiliki ciri-ciri
dengan thalus yang pipih dengan tekstur yang sedikit keras. Spesies alga ini
termasuk kedalam Rhodophyta atau alga merah dengan terlihat percabangan dikotom
dan tampak seperti percabangan pada ranting kayu. Thalus berwarna merah pirang.
Termasuk kedalam ordo Ceramiales yang merupakan ordo terbesar yang tampaknya
monophyetic, menurut sebuah analisis urutan rbcL semua anggota uniaksial
kelompok ini juga ditandai oleh reproduksi autapomorphy-pembantu pembentukan
sel-sel setelah pembuahan, daripada sebelumnya-seperti yang terjadi di
Florideophyceae lain. Sel auxiliary terbentuk dari sel pendukung ( a periaxial
sel) dari carpogonial bersel empat cabang. Jenis alat reproduksi betina disebut
procarp.
Dalam alga merah , Griffthsia pasifica memiliki bagian
pucuk tanaman yang positif phototropic dan rhizoids yang negative phototropic.
Telah dipelajari respon phototropic dari rhizoid yang memanjang oleh pertubuhan
tip. Untuk 45 menit setelah awal pencahayaan unilateral rhizoid yang tumbuh
lurus, maka kelengkungan phototropic dimulai dan berlanjut dengan cepat sampai
rhizoid ini berkembang jauh dari cahaya. Lengkung adalah 70-80 % selesai
setelah 3 jam. Jika stimulus sepihak diberikan untuk waktu yang singkat (15
menit), kelengkungan lagi dimulai pada 45 min. Namun dalam suatu min 30-45
tambahan rhizoid berhenti tumbuh menjauhi cahaya dan mengembara kembali kea rah
semula pertumbuhan. Fototropisme yang ditimbulkan oleh cahaya panjang gelombang
dari 350nm sampai 500 nm, dalam terang dari panjang gelombang di atas 550 nm,
sedikit ada respon terjadi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami
lakukan dapat di ambil kesimpulan bahwa, di pantai Kondang Merak ditemukan
banyak spesies Makroalga, diantaranya:
1.
Rhodymenia
palmate merupakan
alga merah (Rhodophyta) dengan thalus yang berwarna merah, thalus pipih dan
tipis memanjang dan tidak lebar namun bercabang. Memiliki holdfast sebagai alat
pelekat pada substrat dan memiliki percabangan ganda (dikotom).
2.
Laurencia
complanata merupakan alga merah (Rhodophyta) yang
memiliki ciri-ciri antara lain thalus berbentuk silindris pendek yamg membentuk
rumpun dan tidak kaku. Thalus berwarna merah dengan memilki holdfast dan
percabangan yang dikotom.
3.
Griffthsia pasifica merupakan alga merah (Rhodophyta)
yang memiliki ciri-ciri antara lain memiliki thalus yang pipih sedikit kaku dan
kasar dengan percabangan seperti ranting kayu. Thalus berwarna merah pirang
dengan adanya holdfast dan percabangan dikotom
4.2 Saran
Untuk
memenuhi tujuan dari pengamatan perlu adanya langkah-langkah yang baik dalam
pengambilan sampel spesies dan pengetahuan yang lebih luas tentanh habitat dan
karakteristik dari berbagai spesies alga untuk mempermudah dalam
pengidentifikasian dan pembuatan herbarium.
DAFTAR
PUSTAKA
Atmadja,
W.S. 1988. Beberapa aspek vegetasi dan habitat tumbuhan laut bentik di Pulau-Pulau
Seribu. Jakarta : LIPI
Dawes,
C.J. 1981. Marine Botany. Canada : Published dimultancanly
Dawson,
E.Y. 1966. Marine Botany and Introduction. London : Hollt Rinehart and Winston
Inc NY Chicago
Estiati,
B hidayat. 1995. Taksonomi Tumbuhan
(Cryptogamae). Bandung: ITB
Gupta, JS. 1981. Textbook of Algae. New Delhi : Mc.Graw
Hill Company
Mintarti,
N. 1993. Ekstraksi Senyawa Antibakteri Alga laut Jenis Laurencia sp. yang
berasal dari perairan Kepulauan Seribu. Bogor : IPB Press
Pandey,
S.M. 1995. A Textbook of Algae. Jakarta : Vikas Publishing
Sulisetijono.
2009. Bahan Serahan Alga. Malang : UIN Malang
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2009. Taksonomi Tumbuhan.
Yogyakarta : UGM Press
Trono. 1983. Philipine Seaweeds. Philipina :
National Book Store Inc Pub Metro Manila